Surat pernyataan hak asuh anak – Tidak ada yang menginginkan perceraian dalam sebuah kehidupan berumah tangga, namun karena banyaknya faktor seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), ekonomi, dan masalah rumah tangga maupun pribadi dari pasangan akan menyebabkan suatu perceraian. Dalam kasus perceraian di Indonesia sudah diatur seperti di dalam Pasal 39 – 41 UU nomor 1 tahun 1974, serta Pasal 207 – 232 a KUH Perdata. 

Ada beberapa aspek atau hal yang menjadi masalah dalam proses perceraian seperti pembagian harta gono gini, dan hak asuh anak. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan untuk membuat surat pernyataan hak asuh anak.

Hak Asuh Anak Dalam Perceraian

Ada beberapa undang-undang yang mengatur mengenai hak asuh anak pasca proses perceraian maupun setelah proses perceraian, ada juga kasus mengenai peralihan hak asuh anak. Karena penyebab dan kondisi setiap pasangan yang ingin bercerai berbeda-beda, maka dari itu penanganannya juga tentunya berbeda-beda pula.

Ada yang bisa menyelesaikan masalah hak asuh anak dengan musyawarah antara kedua belah pihak, namun ada juga yang sulit menyelesaikan masalah hak asuh anak dengan cara musyawarah atau kekeluargaan sehingga dibutuhkan bantuan pengadilan dan jasa dari seorang pengacara untuk mengurus hak asuh anak tersebut.

Hal-hal Yang Mempengaruhi Hak Asuh

Ada beberapa faktor atau kondisi yang menjadi tolak ukur mengenai hak asuh anak dalam hukum yang berlaku, selain harus membuat surat pernyataan hak asuh anak sebaiknya anda juga perlu mengetahui beberapa hal penting berikut. 

  • Umur Anak

Anak yang umurnya di bawah 12 tahun hak asuhnya akan secara otomatis diberikan kepada ibunya, namun tetap memperhatikan kemampuan sang ibu apakah bisa atau sanggup menjamin kehidupan anak tersebut. Bagi anak yang memiliki umur 12 tahun ke atas, anak tersebut boleh memilih untuk ikut kepada ayah ataupun ibunya.

  • Kemampuan Untuk Menjamin Kehidupan Anak

Hal ini juga sangat penting untuk dipersiapkan untuk mendapatkan hak asuh anak anda, mulai dari kemampuan mencukupi kebutuhan hidup, kesiapan mendidik anak, dan hal lain yang berkaitan dengan hidup anak tersebut.

Baca juga: Hak Asuh Anak Dalam Perceraian Kristen dan Prosedur Perceraian Kristen

Hal-hal Yang Perlu Dipersiapkan Untuk Membuat Surat Pernyataan Hak Asuh

1. Mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan

Yang pertama tentunya anda perlu menyiapkan dokumen untuk mengajukan surat pernyataan hak asuh anak dalam perceraian anda ke pengadilan, seperti fotocopy akta kelahiran anak, surat permohonan hak asuh anak, dan dokumen lainnya.

2. Membuat surat gugatan

Selanjutnya anda bisa membuat surat gugatan hak asuh anak anda, lalu mengajukan surat gugatan tersebut kepada pihak pengadilan. Anda juga perlu mengikuti beberapa prosedur yang ditetapkan pengadilan, seperti memenuhi surat panggilan, serta mengikuti kegiatan mediasi.

Demikian pembahasan mengenai surat pernyataan hak asuh anak dalam sebuah perceraian. 


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.