Hak asuh anak dalam perceraian orang tua bisa dibilang selalu menjadi salah satu urusan yang rumit. Terkadang, hal tersebut bisa berujung menjadi pertikaian yang panjang. Seringnya, hak asuh seorang anak akan jatuh kepada sang Ibu. Namun, Anda mungkin bertanya-tanya jika istri selingkuh hak asuh anak ikut siapa? 

Oleh karena itu, kali ini, kita akan bahas sedikit mengenai hal tersebut.

Sebenarnya, Undang-Undang telah mengatur mengenai hak asuh anak melalui KHI atau Kompilasi Hukum Islam. Pengaturan mengenai hak asuh anak di dalam KHI antara lain berisi :

  • Jika anak belum dewasa atau berusia di bawah 12 tahun, maka hak asuh akan jatuh kepada sang ibu
  • Apabila anak telah berusia di atas 12 tahun, maka anak boleh memilih akan ikut ayah atau ibunya
  • Meskipun hak asuh jatuh ke tangan ibu, ayah masih memiliki kewajiban untuk menanggung biaya memelihara anak setelah bercerai.

Dari poin-poin tersebut, dapat disimpulkan kalau hak asuh dari anak yang masih belum dewasa atau berusia di bawah 12 tahun akan jatuh ke tangan pihak perempuan atau sang ibu. Namun bukan berarti sang ayah lepas tanggung jawab terhadap anak.

Karena, sosok ibu dianggap lebih mengerti dan dapat mengurus anak yang berusia di bawah 12 tahun dibandingkan dengan ayah. Akan tetapi pada kenyataannya, ada juga kasus perceraian yang diakibatkan pihak istri berselingkuh.

Kalau begitu, jika istri selingkuh hak asuh anak ikut siapa? Apakah bisa langsung diberikan kepada sang ayah?

Penting untuk diketahui, bahwa meskipun sang istri berselingkuh, belum pasti sepenuhnya hak asuh anak akan jatuh ke tangan sang ayah. Karena pemberian hak asuh ini perlu mempertimbangkan banyak faktor seperti : 

  • Perlakuan sang Ibu kepada anak

Meskipun sang ibu melakukan perselingkuhan, tetapi jika perlakuan terhadap anaknya baik maka hak asuh akan tetap berada di tangan sang ibu.

Seorang ibu akan kehilangan hak asuh terhadap anaknya jika memiliki kebiasaan buruk seperti berjudi, mabuk, terlibat dalam kasus kriminal yang mengakibatkannya mendapatkan hukuman penjara, melakukan tindakan penganiayaan dan meninggalkan keluarganya tanpa alasan.

  • Pertimbangan Kebaikan Anak

Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 33 Ayat 2 disebutkan bahwa istri harus mengatur urusan rumah tangga sebaik-baiknya. Sehingga, dengan melakukan perselingkuhan, sang ibu akan dianggap gagal melaksanakan perannya. 

Hal ini akan menjadi bahan pertimbangan bagi hakim ketika memutuskan hak asuh, terutama jika diikuti bukti.

Itulah informasi sekilas mengenai hak asuh anak dalam proses perceraian, Perceraian memang bukanlah hal yang diinginkan oleh pasangan yang menikah namun terkadang ada situasi yang menjadi penyebab perceraian itu dapat terjadi.

Semoga artikel ini dapat menjawab rasa penasaran Anda dalam situasi jika istri selingkuh hak asuh anak ikut siapa?

Baca juga: 2 Hal Penting Agar Mendapatkan Hak Asuh Anak di Pengadilan

Konsultasikan Pada Justika Mengenai Kasus Hak Asuh Anak Jika Istri Selingkuh

Terkadang beberapa orang masih bingung mengenai bagimana pembagian hak asuh anak jika istri selingkuh. Untuk itu, tanyakan mengenai permasalahan hak asuh anak pada Justika melalui tiga layanan ini:

Konsultasi hukum kini lebih mudah dan terjangkau menggunakan layanan Konsultasi Chat dari Justika. Anda hanya perlu ketik permasalahan hukum yang ingin ditanyakan pada kolom chat. Langkah selanjutnya Anda bisa melakukan pembayaran sesuai dengan instruksi yang tersedia. Kemudian  sistem akan segera mencarikan konsultan hukum yang sesuai dengan permasalahan Anda.

Dengan Konsultasi via Telepon, Anda akan mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan Mitra Konsultan Hukum secara mudah dan efektif melalui telepon selama 30 menit atau 60 menit (sesuai pilihan Anda), untuk berdiskusi lebih detail mengenai permasalahan hukum yang dialami.

Sementara melalui Konsultasi Tatap Muka, Anda akan mendapatkan layanan untuk bertemu dan berdiskusi langsung dengan Mitra Advokat Justika selama 2 jam (dapat lebih apabila Mitra Advokat bersedia). Selama pertemuan, Anda dapat bercerita, mengajukan pertanyaan secara lebih bebas dan mendalam, termasuk menunjukan dokumen-dokumen yang relevan.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.