Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan ketika anda ingin bercerai atau melayangkan gugatan perceraian hubungan suami istri, karena negara Indonesia merupakan negara hukum tentunya anda harus melewati prosedur hukum yang berlaku. Selain itu ada beberapa hal yang harus anda pikirkan seperti pembagian harta dan yang lainnya, salah satunya untuk hak asuh anak. Kali ini kita akan membahas mengenai hak asuh anak dalam perceraian Kristen dikarenakan hal ini cukup jarang disinggung.

Prosedur Perceraian Kristen

Sebelum menuju hal yang mengenai hak asuh dalam Kristen anda perlu mengetahui bagaimana prosedur perceraian dalam hukum yang berlaku. Sebenarnya perceraian tidak diperbolehkan dalam agama Kristen, namun karena ada beberapa hal yang tidak diharapkan oleh pasangan suami istri, maka tak jarang terjadi perceraian yang ada. Berikut beberapa prosedur perceraian dalam Kristen.

  1. Mencari tahu informasi seperti dokumen apa saja yang diperlukan, serta waktu yang dibutuhkan ke Pengadilan Negeri.
  2. Setelah itu anda bisa mengisi dokumen mengenai hak asuh anak.
  3. Sebelum mengajukan gugatan anda harus membulatkan tekad serta yakin dan melengkapi persyaratan yang ada, seperti dokumen, saksi, dan sebagainya.
  4. Jika anda sudah merasa siap dan yakin atas keputusan anda, anda bisa langsung mendaftarkan gugatan perceraian ke Pengadilan Negeri, dan mengajukan surat gugatan beserta dokumen yang diperlukan. Anda juga perlu menyiapkan biaya untuk proses perceraian anda.

Baca juga: Simak! Begini Langkah Mengurus Surat Perjanjian Hak Asuh Anak

Hak Asuh Anak Dalam Perceraian Kristen

Hak asuh anak dibawah 12 tahun akan secara otomatis diberikan kepada ibu dari anak tersebut, namun itu juga tergantung bagaimana kesiapan dan kondisi dari ibu tersebut apakah bisa menjamin kehidupan anaknya kelak. Bagi anak yang sudah berumur di atas 12 tahun, anak tersebut boleh memilih untuk ikut kepada siapa apakah ibu ataupun ayahnya sesuai pasal 105 KHI ayat c.

Hak asuh dalam perceraian di agama Kristen cukup fleksibel dan bisa ditentukan secara musyawarah, atau ditentukan oleh adat yang dianut, serta juga bisa melakukan pengajuan kepada pihak gereja untuk membantu mengenai hak asuh anak ini.

Dalam praktiknya hak asuh anak ditentukan dari kemampuan orang tua mana yang lebih bisa menjamin kehidupan anaknya kelak, serta kondisi mental dan fisik anak tersebut. Ataupun kedua belah pihak mempunyai komitmen untuk menanggung bersama mengenai hak asuh anak dalam perceraian yang mereka alami.

Namun jika ada suatu keadaan tertentu seperti sulitnya bermusyawarah dan banyaknya gesekan emosional yang ada, anda bisa mengajukannya ke dalam hukum dengan menggunakan jasa dari pengacara, untuk mendapatkan hak asuh anak secara mutlak.

Itu dia informasi dan penjelasan mengenai hak asuh anak dalam perceraian Kristen serta prosedur yang berlaku. Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.