Ketika terjadi perceraian antara orang tua, maka contoh gugatan hak asuh anak sangat dibutuhkan. Pasalnya tertera pada Pasal perceraian BAB 14 yang menjelaskan tentang pemeliharaan anak, pada dasarnya anak yang tidak bisa berdiri sendiri atau masih belum dewasa sebelum usia 21 tahun maka orang tua yang akan mewakili mengenai semua perbuatan hukum anak baik di dalam maupun di luar pengadilan. 

Perselisihan mengenai hak asuh anak dalam perceraian memang sering kali menjadi permasalahan dari kedua pihak yang mengalaminya. Pasalnya ada beberapa orang yang sebenarnya memiliki hak asuh anak selain orang tua yang bercerai, selain ibu dan ayahnya, ada juga kerabat dekat mulai dari nenek, paman, bibi hingga kerabat lainnya. 

Jika terjadi perselisihan antara kedua orang tua, maka pihak pengadilan yang nantinya akan berwenang dalam menangani perselisihan hak asuh anak untuk surat gugatan hak asuh anak bisa diajukan ke Pengadilan Agama. 

Pengasuhan Anak Jatuh Kepada Siapa?

Pada dasarnya hak asuh anak pada kondisi perceraian maka hak asuh akan berada di ibu kandung. Terutama jika anak masih di bawah usia 12 tahun. Jika anak sudah berusia lebih dari 12 tahun maka mereka berhak untuk memilih ikut siapa atau diasuh oleh siapa. Namun secara hukum tetap saja hak asuh anak harus tetap memiliki putusan dari Pengadilan Agama. 

Untuk pengajuan dari contoh gugatan hak asuh anak, orang tua yang bercerai baik ayah atau ibu bisa mengajukannya ke wilayah Pengadilan Agama dimana anak tersebut tinggal atau ibu dan ayah yang melakukan perceraian. Namun sebelumnya tentu saja harus dipersiapkan beberapa hal melalui beberapa kali persidangan. 

Untuk proses pengajuan dari gugatan hak asuh anak sendiri memang sangat menguras waktu, tenaga dan materi karena yang mengalami kondisi ini adalah orang tua. Pada kondisi ini orang tua akan menjadi Penggugat dan Tergugat sehingga harus hadir dalam setiap persidangan, dengan jumlah persidangan bisa mencapai 9 – 12 kali. Terkecuali, jika yang bersangkutan menggunakan jasa pengacara, maka pengacara ini yang nantinya akan mewakili kepentingan orang tua dalam proses gugatan hak asuh anak. 

Baca juga: Beberapa Penjelasan Hak Asuh Anak Di Bawah Umur Yang Wajib Anda Ketahui

Format Contoh Gugatan Hak Asuh Anak

Format dari contoh gugatan hak asuh anak terdiri dari beberapa poin penting diantaranya adalah:

  • Tempat dan Tanggal 
  • Tujuan Surat Gugatan Kepada Ketua Pengadilan Agama
  • Perihal 
  • Pembuka 
  • Identitas Penggugat
  • Identitas Tergugat
  • Alasan melakukan gugatan, dalam hal ini biasanya berisikan dengan beberapa alasan yang diajukan untuk Gugatan Hak Asuh Anak
  • Kesimpulan Penggugat
  • Primer Penggugat
  • Subsider Penggugat
  • Penutup 

Melihat Contoh Gugatan Hak Asuh Anak ini, maka sebenarnya tidak begitu sulit. Namun beberapa orang tua masih mengalami kesulitan untuk menyampaikannya. Itulah mengapa jika menggunakan jasa pengacara, maka mereka yang nantinya akan membuat surat gugatan resmi ini untuk diajukan ke Pengadilan Agama. 


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah ini.