Memiliki rencana dan mulai mencari soal mekanisme pengalihan hak atas saham? Cukup mudah memang dan bisa dilakukan dengan hanya melewati beberapa langkah. Tetapi yang pasti, jangan sampai melakukannya secara sembarang karena ini adalah hal yang vital.

Berbicara soal pengalihan, sebenarnya tidak ada yang salah dengan penggunaan kata ini. Tetapi, jika dikaitkan pada kasus tertentu, pengalihan adalah salah satu perbuatan hukum. Karena ada hubungannya dengan hukum ini juga, maka harus diselesaikan oleh instansi.

Yang dimaksud dengan pengalihan ini dan ada kaitan dengan hukum adalah jika berbicara soal pengalihan saham. Saham sendiri merupakan aset berharga yang membuktikan bahwa ada kepemilikan atas sebuah perusahaan. Dan saham ini memiliki sifat yang bergerak.

Artinya adalah, kepemilikan saham bisa berpindah dan dialihkan dari satu orang ke yang lain. Pemilik saham bisa saja melakukan pengalihan atau memutuskan menjual suatu saham. Caranya juga tidak sulit, dan pemilik saham seharusnya sudah mengetahui ini di awal.

Bagaimana Cara dan Mekanisme Pengalihan Hak Atas Saham 

Untuk melakukan peralihan dari satu pemilik ke pemilik yang lain, langkah yang harus dilalui adalah untuk mengikuti segala prosesnya. Saham adalah aset penting sehingga prosesnya juga harus dilakukan secara teliti agar tidak hanya menguntungkan satu pihak saja.

Mekanisme ini juga telah diatur dalam UU No.40 tahun 2007 di bidang perusahaan. Peralihan saham untuk ke yang lainnya harus melewati beberapa proses verifikasi untuk saham bisa berganti nama kepemilikan. Jadi, bagaimana dan apa saja mekanisme pengalihan itu?

  1. Alasan yang Jelas

Yang pertama adalah pengalihan itu harus berdasarkan sesuatu yang jelas. Artinya, ada bukti jual beli, tukar menukar, atau dalam bentuk hibah yang nantinya dibuat dalam bentuk surat perjanjian. Selain itu, alasan pengalihan juga harus jelas.

Ini akan menjadi pertimbangan juga apakah keputusan hakim untuk hal tersebut bisa memuaskan atau tidak. Terlebih karena sudah ada undang-undang yang menengahi mekanisme sehingga akan lebih terstruktur juga.

  1. Sudah Berkomunikasi Antara Pemegang Saham dan perusahaan

Untuk melakukan pengalihan juga sebaiknya setelah hasil diskusi dengan pemegang saham dan perusahaan tempat saham itu terlibat. Jika dibuat dalam sistem voting, setidaknya ¾ dari total pemegang saham harus setuju agar bisa dialihkan.

Pihak perseroan ini akan menyampaikan sah atau tidaknya pengalihan itu setelah hasil voting. Langkah ini bertujuan agar nantinya tidak ada salah tafsir atau yang bisa merusak citra perusahaan yang dijual sahamnya itu beserta pemegang saham.

Jika banyak yang tidak setuju, maka mekanisme pengalihan hak atas saham ini bisa dibatalkan atau sebatas pending terlebih dahulu. Mungkin membutuhkan waktu lebih untuk mendapatkan jawaban apakah pemilik saham boleh menjual atau tidak.

  1. Menawarkan Saham ke Pihak Lain

Saham yang ditinggalkan itu tidak boleh kosong. Sehingga sebelum mulai dialihkan, pemilik saham yang akan menjual saham miliknya itu harus mendapatkan pemilik saham baru dulu untuk menjadi penggantinya agar semuanya berjalan lancar.

Karena jika dalam sistem bagi hasil nanti, slot kosong itu akan menjadi perhitungan lagi. Maka dari itu, pemilik saham harus sudah tahu kepada siapa dia akan alihkan saham. Ini juga yang akan ditulis ke contoh akta pemindahan hak atas saham.

  1. Penyusunan Rancangan Pengalihan

Sebelum mulai mengalihkan saham, maka keterangan dan seluruh pencatatan akan diserahkan dulu, dan ini yang disebut dengan penyusunan rancangan pengalihan. Rancangan pengalihan ini berfungsi untuk menjadi dokumen resmi pengalihan.

Juga, karena semua pemilik saham lain setuju, maka tanda tangan milik mereka juga bisa dibuktikan secara tertulis disini. Maka dari itu, penyusunan rancangan pengalihan juga agar terbukti legalitasnya, akan ada legalisir dari perusahaan yang terlibat.

  1. Pembuatan Akta Pemindahan Hak Atas Saham di Hadapan notaris

Akta pemindahan itu nantinya akan dibuat di hadapan notaris agar sah. Mereka yang mengerti banyak soal hukum, dan ini juga yang akan menjadi tahap pengesahan. Akta ini akan dikirimkan setelah pencatatan direksi paling lama selama 30 hari.Pengalihan hak atas saham mungkin saja terjadi untuk para pemain perusahaan. Bisnis ini merupakan hal yang menguntungkan sehingga peminatnya juga tidak pernah sedikit. Tetapi, akan ada mekanisme pengalihan hak atas saham agar peralihan tidak sembarang terjadi.

Baca Juga: Berikut Kewajiban Pemegang Saham Yang Perlu Anda Ketahui!

Temukan Solusi Hukum Terkait Saham Dengan Justika

Anda bisa mengkonsultasikan perihal mekanisme pengalihan hak atas saham tersebut dengan mitra advokat andal dan profesional Justika. Anda bisa memanfaatkan layanan hukum Justika lainnya, seperti Layanan Konsultasi Chat, Konsultasi via Telepon dan Konsultasi Tatap Muka.

Konsultasi hukum kini lebih mudah dan terjangkau menggunakan layanan Konsultasi Chat dari Justika. Anda hanya perlu ketik permasalahan hukum yang ingin ditanyakan pada kolom chat. Langkah selanjutnya Anda bisa melakukan pembayaran sesuai dengan instruksi yang tersedia. Kemudian  sistem akan segera mencarikan konsultan hukum yang sesuai dengan permasalahan Anda.

Dengan Konsultasi via Telepon, Anda akan mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan Mitra Konsultan Hukum secara mudah dan efektif melalui telepon selama 30 menit atau 60 menit (sesuai pilihan Anda), untuk berdiskusi lebih detail mengenai permasalahan hukum yang dialami.

Sementara melalui Konsultasi Tatap Muka, Anda akan mendapatkan layanan untuk bertemu dan berdiskusi langsung dengan Mitra Advokat Justika selama 2 jam (dapat lebih apabila Mitra Advokat bersedia). Selama pertemuan, Anda dapat bercerita, mengajukan pertanyaan secara lebih bebas dan mendalam, termasuk menunjukan dokumen-dokumen yang relevan.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.