Jenis leveraged buyout ada tiga dilihat dari target perusahaan yang akan diambil alih atau diakuisisi dengan sejumlah besar sumber pendanaannya berasal dari hutang. Di dalam leverage buyout untuk memilih target perusahaan. 

Setidaknya harus memenuhi beberapa kriteria perusahaan dengan kemungkinan bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan investor. Karena sebagian besar pembayaran aset leverage buyout atau pembelian terutang berasal dari hutang. 

Baik berupa obligasi atau dari sumber pendanaan hutang lainnya. Maka biasanya pengambilalihan aset akan dijadikan sebagai jaminan sebagaimana sudah diatur juga dalam aturan hukum leveraged buyout pada undang-undang perseroan terbatas.

Kemudian selanjutnya untuk membayar hutang menggunakan pendapatan perusahaan yang akan diambil alih atau akuisisi kepemilikan sahamnya. Implementasi dari akuisisi sendiri sudah dituangkan dalam undang-undang nomor 40 dikeluarkan tahun 2007 mengenai perseroan terbatas.

Menurut Investopedia biasanya di dalam leveraged buyout terdapat pecahan rasio utang 10 persen hingga mencapai 90 persen ekuitas. Karena rasio atau ekuitas yang tinggi biasanya obligasi yang dikeluarkan tidak disebut dengan peringkat investasi namun disebut dengan obligasi sampah.

Banyak juga menyebutkan bahwa pembelian terutang tersebut merupakan salah satu taktik pemangsa kejam dan biasanya tidak disetujui oleh perusahaan target karena resikonya cukup tinggi. Apalagi biasanya aset perusahaan yang akan diambil bisa digunakan sebagai jaminan dan membuat beban perusahan bertambah.

Leveraged Buyout Dapat Meningkatkan Nilai Perusahaan

Setiap hal dalam bisnis pasti akan memberikan efek positif dan negatif, begitu juga dengan pelaksanaan pembelian terutang, beban yang ditanggung perseroan akan menjadi motivasi kerja. Sehingga diperlukan cara melakukan leveraged buyout dengan benar.

Ketika perseroan diambil alih maka manajemen secara terpaksa harus meningkatkan performa kerjanya dibawah tekanan yang besar untuk melunasi hutang dan meningkatkan keuntungan. Hal ini jelas akan membuat perseroan meningkatkan nilainya dan mampu menghasilkan keuntungan bagi perseroan. 

Banyak juga berbagai perusahan yang mendapatkan jenis leveraged buyout terbaik dan berhasil mendongkrak performa hingga memberikan untung. Selain itu ketika posisi kepemilikan berubah akan timbul motivasi baru yang lebih kuat kepada pemilik kuasa baru untuk meningkatkan performa perusahaan tersebut.

Target Perusahaan yang Harus Dicapai

Setelah melakukan pembelian terutang perusahaan investor setidaknya harus menetapkan target agar bisa mendapatkan keuntungan dari perusahaan yang diambilalih. Jika tidak menentukan target kemungkinan perusahaan sebelumnya mangkrak bisa bangkit kembali dan memberikan keuntungan berkali lipat.

Diantaranya perseroan diakuisisi harus bisa meningkatkan kinerja manajemen jika perlu perseroan juga melakukan perombakan di dalam manajemen agar bisa meningkatkan performa. 

Perseroan yang diambil alih juga harus memiliki kemampuan untuk menurunkan atau memangkas biaya agar bisa tercapai economies of scope yaitu proses pengurangan biaya unit produksi jika memiliki produksi sama.

Perseroan diambilalih juga harus bisa mencapai kestabilan arus kas atau memperbaiki arus kas yang semua tidak stabil menjadi lebih baik. Jika berhasil mencapai arus kas stabil kemungkinan perseroan bisa bangkit dan mencapai tren positif juga semakin tinggi. 

Hingga akhirnya mendapatkan keuntungan berkali lipat. Selain itu perseroan diakuisisi juga harus bisa mencapai target efisiensi penggunaan dana, bagaimana caranya memanfaatkan dana terbatas untuk meningkatkan performa perseroan. 

Bisa dibilang pendanaan terhutang juga merupakan beban besar tapi bisa memberikan motivasi besar juga apalagi sudah didukung dengan pendanaan awal bisa menopang kinerja perseroan agar lebih meningkat.

Karakteristik Perusahaan Jenis Leveraged Buyout

Diantaranya ada tiga karakteristik perusahaan yang diharapkan bisa menjadi target menjanjikan untuk diselamatkan dan mempunyai potensi besar di masa depan. Diantaranya yaitu Premium Companies merupakan jenis perusahaan premium yang sudah mempunyai brand kuat. 

Selain itu juga berskala nasional memiliki kualitas yang baik dalam dunia bisnis. Ada juga contoh leveraged buyout lain yaitu Second-tier Companies atau deretan perseroan dibawah tingkatan premium yang artinya perseroan dengan middle power atau berada di pertengahan. 

Antara premium dan perseroan kecil. Sementara ketiga yaitu Trouble companies atau perseroan bermasalah dimana biasanya perseroan tersebut mendapatkan banyak masalah baik dari dalam maupun tekanan dari luar.

Strategi pembelian terutang pada perusahaan dengan target baik kemungkinan juga bisa mendatangkan keuntungan berkali-kali lipat untuk dijual kembali. Beberapa jenis leveraged buyout perusahaan target bisa dijadikan dasar dalam pemilihan perusahaan yang bisa diselamatkan dan melihat potensi besarnya.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.