Contoh surat perjanjian waralaba memang wajib untuk Anda ketahui, agar proses pembuatan usaha franchise Anda bisa berjalan dengan baik. Surat perjanjian waralaba memang berperan penting, agar proses pengurusan usaha Anda bisa disetujui sehingga bisa dikembangkan.

Franchise memang menjadi salah satu pilihan usaha, yang diminati oleh banyak orang. Prospek keuntungan menjanjikan, menjadikan jenis usaha ini banyak menarik perhatian pebisnis. Bahkan beberapa usaha waralaba, menjanjikan modal kecil dengan keuntungan besar. 

Dasar hukum waralaba menjadi salah satu hal wajib pebisnis ketahui, sebelum memutuskan untuk terjun ke dalam dunia ini. Jika Anda masih terbilang baru dalam dunia bisnis, maka kami akan memberikan beberapa informasi penting mengenai usaha tersebut.

Surat perjanjian waralaba merupakan dokumen yang dibuat antar kedua pihak, yaitu penerima franchise dengan pemberi franchise. Isi dari surat perjanjian tersebut harus pebisnis pahami dengan baik, selain itu Anda juga perlu memahami bagaimana struktur surat baik dan benar. 

Struktur pada Contoh Surat Perjanjian Waralaba

Pastinya setiap jenis surat memiliki strukturnya tersendiri, seperti surat melamar pekerjaan, surat pernyataan ataupun surat pengunduran diri. Surat perjanjian waralaba memiliki strukturnya sendiri, dan informasi ini akan berguna jika Anda berencana untuk bergabung dengan waralaba. 

1. Identitas Pemberi atau Penerima Franchise

Salah satu syarat mendirikan franchise adalah membuat dokumen surat perjanjian waralaba, pada dokumen ini pebisnis akan mengetahui apa saja hak dan kewajiban yang didapat dan diberikan, dengan begitu semuanya dapat diketahui dan ditulis dengan jelas.

Ada beberapa poin yang wajib tertera pada surat perjanjian tersebut, dan semuanya diatur dalam Peraturan Pemerintah Pasal 5 Nomor 42 Tahun 2007. Mulai dari identitas kedua pihak, seperti nama dan alamat, jenis Hak Kekayaan Intelektual hingga kegiatan usaha.

2. Hak dan Kewajiban Pemberi dan Penerima Franchise

Tips memulai bisnis waralaba adalah, mengetahui bagaimana membuat surat perjanjian waralaba dengan baik dan benar. Pada surat perjanjian tertulis, pemberi dan penerima waralaba akan mengetahui apa saja hak dan kewajiban yang mereka dapatkan.

Seperti halnya bantuan, fasilitas, pelatihan dan pemasaran yang dilakukan oleh penerima franchise. Kemudian wilayah usaha yang diberikan kepada pemberi franchise, serta jangka waktu perjanjian waralaba, semuanya tertulis dengan jelas.

3. Tata Cara Pembayaran Imbalan

Struktur selanjutnya wajib tertera pada surat perjanjian waralaba adalah, tata cara pembayaran imbalan yang berisi mengenai waktu hingga perhitungan besarnya imbalan wajib Anda bayarkan sebagai penerima franchise, yang sebelumnya sudah disepakati bersama.

Kemudian kedua pihak juga mengetahui kepemilikan, perubahan kepemilikan serta ahli waris. Juga penyelesaian sengketa, seperti tempat penyelesaian sengketa di Pengadilan Negeri atau melalui domisili perusahaan. 

4. Tata Cara Perpanjangan dan Pengakhiran Franchise

Tata cara perpanjangan dan pengakhiran franchise juga akan ditulis, hal tersebut tidak dapat dilakukan secara sepihak. Namun perjanjian waralaba akan berakhir dengan sendirinya, jika waktu perjanjian telah berakhir. 

Selain itu perjanjian dapat berjalan kembali, jika kedua pihak membuat ketentuan yang telah disetujui bersama. Selain itu surat perjanjian juga berisi, jaminan dari pemberi franchise dan jumlah tempat usaha yang akan dikelola penerima franchise. 

Istilah yang Biasa Terdapat pada Contoh Surat Perjanjian Waralaba

Bagi orang awam atau yang baru terjun pada dunia usaha ini, pada surat perjanjian akan terdapat istilah-istilah jarang didengar sebelumnya. Maka dari itu informasi berikut ini, dapat menjadi hal yang akan berguna untuk Anda.

  1. Franchisor dan Franchisee

Pemberi franchise atau disebut juga sebagai Franchisor, merupakan sebuah perusahaan atau perorangan yang memberikan hak atas brand mereka kepada orang lain atau suatu usaha.

Kelebihan dan kekurangan waralaba menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan, dengan begitu pengusaha dapat mengetahui lebih awal bagaimana menghindari kelemahan bisnis ini. 

Sedangkan penerima waralaba atau dikenal sebagai Franchisee, merupakan pihak yang diberikan hak atas brand tersebut serta hak atas kekayaan intelektual. 

  1. Franchise Fee

Pada surat perjanjian ini, Anda akan melihat istilah Franchise Fee. Dalam bahasa Indonesia, istilah tersebut dikenal sebagai biaya awal usaha waralaba, sebelum bisnis tersebut berjalan, pengusaha perlu mempersiapkan biaya, seperti biaya lisensi, biaya hak dan lainnya. 

  1. Royalty Fee

Dalam bahasa Indonesia Royalty Fee, dikenal sebagai biaya royalti. Biaya ini dikenal sebagai pengeluaran yang perlu dibayarkan ketika usaha sudah berjalan, dan merupakan biaya yang wajib dibayarkan kepada pemberi franchise atau Franchisor. 

  1. Pemberi dan Penerima Franchise Lanjutan

Istilah lain adalah pemberi franchise lanjutan, yaitu franchisee yang memilih penerima franchise lanjutan. Kemudian intilah penerima franchise lanjutan, yaitu perseorangan atau badan usaha. Dimana yang menerima hak dari franchisor lanjutan untuk menggunakan waralaba tersebut. Dengan mengetahui bagaimana contoh surat perjanjian waralaba dan strukturnya, pebisnis bisa memahami isi dari surat perjanjian pada saat bekerja sama dengan perusahaan lain.