Langkah menghadapi kasus pemerasan bisa menjadi upaya penting untuk membuat korban pemerasan menjadi lebih merasa aman. Kasus pemerasan memang bisa terjadi dimana saja dan pada siapa saja. Korban biasanya merasa bingung tentang apa yang harus dilakukan

Pemerasan biasanya disertai dengan pengancaman. Meskipun demikian, kedua kasus tersebut ternyata berbeda. Tentu saja cara menghadapi kasus pemerasan dan pengancaman bisa dibedakan dengan baik.

Langkah Menghadapi Kasus Pemerasan

Perbedaan pidana pemerasan dan pengancaman berbeda. Ini juga diatur dalam pasal berbeda. Kasus pemerasan diatur dalam Pasal 368 KUHP. Sedangkan kasus pengancaman diatur dalam Pasal 369 KUHP.

Keduanya berbeda baik dari segi subjektif maupun hukuman. Kasus pemerasan memiliki unsur subjektif untuk menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Ancamannya Adalah 9 tahun. 

Sedangkan kasus pemaksaan unsur subjektifnya berbeda-beda. Anda bisa menggunakan cara menghadapi kasus tentang pemerasan jika mengalami tindakan tersebut.

1. Melakukan kajian tentang pemerasan

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengkaji tentang pemerasan. Lakukan kajian dengan premis lemah dan bersikaplah jujur serta introspektif. Pertimbangkan mengenai beberapa hal yang mungkin terjadi.

Diantaranya adalah pengaruh terhadap pekerjaan, apakah membahayakan orang lain, dan hal terburuk yang mungkin terjadi.

2. Menanggapi pelaku pemerasan jika Anda kenal 

Langkah menghadapi kasus pemerasan berikutnya adalah dengan menanggapi pelaku pemerasan yang mungkin Anda kenal. Seringkali pemerasan bukan dilakukan oleh orang lain melainkan keluarga, kerabat, bahkan mantan pasangan.

Ketika dekat dengan pelaku,ini cukup sulit untuk mendapat bantuan dari penegak hukum. Jika Anda kenal pelaku dan pemerasan dilakukan dalam bentuk emosional untuk mempertahankan hubungan, Anda bisa dapat perlindungan hukum.

Begitu juga jika ancaman mempengaruhi keselamatan diri serta untuk mengekspos orientasi seksual. Anda bisa mendapatkan perlindungan hukum atas kasus tersebut.

3. Bicara dengan teman terdekat dan terpercaya

Mendiskusikan dengan teman terdekat bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan. Orang terpercaya bisa datang dari kalangan pemuka agama, terapis, maupun teman. Dengan perspektif berbeda, Anda bisa mendapatkan solusi.

4. Menyingkirkan tekanan

Ketika informasi tidak menimbulkan ancaman signifikan, maka singkirkanlah kekuatan dari pelaku pemerasan. Tunjukkan kekuatan kejujuran. Ini akan mendatangkan dukungan dari teman dan keluarga.

5. Simpan semua bukti

Jangan lupa, simpanlah semua bukti pemerasan mulai dari foto, pesan suara, atau rekaman. Informasi ini akan menjadi sumber penegak hukum untuk melakukan persidangan.

Menghadapi Kasus Pemerasan dengan Baik

Pahami dengan sebaik-baiknya tentang aturan hukum pasal pemerasan. Dengan begitu, Anda bisa lebih mendalami kasus yang sedang Anda hadapi. Seringkali pemerasan berkaitan dengan pengancaman.

Meskipun demikian, keduanya cukup berbeda. Ada berbagai macam kasus pemerasan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satunya adalah pemerasan yang terjadi lewat Webcam.

Cara menghindari pemerasan lewat Webcam bisa Anda lakukan dengan senantiasa melakukan perbuatan yang baik dan menghindari orang yang tidak Anda kenal. Bahkan, pemerasan juga bisa terjadi dari teman maupun kerabat.

Ketika kasus pemerasan terjadi dan disini Anda adalah korbannya, maka tidak perlu melakukan berbagai macam hal sesuai dengan permintaan pelaku. Contohnya saja pembayaran uang dan lain-lain.

Namun, Anda bisa mengumpulkan sejumlah bukti yang berkaitan dengan hal tersebut. Dengan menggunakan bukti berupa screenshoot atau tangkapan layar akan menjadi bahan untuk dilaporkan ke pihak berwajib.

Korban bisa juga memberitahukan informasi kepada teman atau kerabat yang terpercaya jika tidak perlu menyebarkan pesan atau gambar yang disangkutpautkan dengan korban. Biasanya pelaku akan memeras dengan ancaman tersebut.

Pemerasan bisa terjadi lewat berbagai macam cara termasuk lewat media sosial. Jika pemerasan sudah terjadi lewat media sosial, Anda bisa segera menutup akun media sosial tersebut setelah menginformasikan kepada teman apa yang terjadi.

Dalam media sosial ada banyak sekali orang yang mungkin tidak Anda kenal. Maka kewaspadaan dan kehati-hatian dalam bertindak memang menjadi hal utama yang harus dilakukan agar tidak terjadi sesuatu hal buruk.

Dihimbau juga kepada setiap orang agar tidak mengirim foto maupun video kepada sembarang orang. Hindari juga menyebarkan tautan yang tidak jelas yang biasanya muncul dalam sebuah media sosial.Kewaspadaan diri menjadi hal penting untuk menghindari terjadinya kasus pemerasan. Anda bisa mulai lebih berhati-hati dan bijak. Lakukan langkah menghadapi kasus pemerasan jika hal tersebut terjadi pada diri Anda.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.