Cara menghindari pemerasan bisa dipelajari oleh setiap orang. Hal tersebut dikarenakan pemerasan memang bisa terjadi pada siapa saja. Setiap orang memiliki kemungkinan untuk mendapatkan kasus tersebut.

Apalagi di dunia yang sekarang sudah semakin modern. Kasus pemerasan sangat banyak terjadi dalam berbagai ragam kehidupan. Tidak heran, penggunaan media social yang semakin marak menjadi salah satu penyebabnya.

Cara Menghindari Pemerasan di Medsos

Medsos menjadi salah satu hal yang sangat akrab dengan terjadinya pemerasan secara online. Korban bisa terjadi pada orang dewasa maupun para remaja. Jika hal tersebut sudah terjadi, maka tingkat kewaspadaan memang perlu ditingkatkan lagi.

Bagi para pengguna media social, berikut beberapa langkah menghadapi kasus pemerasan yang perlu dilakukan.

1. Memeriksa data pribadi 

Tidak sedikit orang membeberkan mengenai data pribadi di jaringan internet. Cobalah untuk memeriksa seberapa banyak data pribadi Anda tersebar di jaringan internet. Untuk memeriksa hal tersebut, gunakan situs seperti Pipl atau PeopleFinders.

Pastikan Anda tidak membeberkan hal sensitive seperti nomor telepon dan lokasi rumah. Jika perlu, foto-foto yang sensitive tidak perlu diupload di media social. Ini bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya pemerasan.

2. Cara menghindari pemerasan Dengan Melibatkan keluarga

Perlu juga melibatkan keluarga ketika telah mendapatkan ancaman atau pemerasan melalui internet. Beritahukan dengan cara jujur perihal pemerasan yang Anda alami. Pelaku bisa saja mengancam tempat kerja, sekolah, bahkan teman-teman Anda.

3. Meningkatkan keamanan di internet

Ketika kasus pemerasan sudah Anda alami, libatkan dengan melakukan peningkatan keamanan internet. Gantilah password media social dengan sandi yang lebih kuat. 

4. Menonaktifkan orang yang mencari Anda lewat telepon atau email

Cara menghindari pemerasan dari media social bisa dilanjutkan dengan menonaktifkan pencarian melalui telepon dan email. Pertimbangkanlah untuk menggunakan jalur aman dalam melakukan komunikasi melalui jaringan internet.

5. Cara menghindari pemerasan Dengan Melaporkan konten bermasalah

Dunia online memang menjadi teman dalam kehidupan Anda sehari-hari. Anda bisa melaporkan konten bermasalah dengan melibatkan organisasi masyarakat sipil. Ini bisa membuat konten bermasalah tersebut untuk ditindaklanjuti.

Dalam membuat laporan, Anda harus paham perbedaan pidana pemerasan dan pengancaman. Kasus biasanya terkesan mirip pengancaman padahal kasus tersebut adalah pemerasan. Mintalah tolong kepada yang lebih berpengalaman untuk membantu Anda.

Hal yang Perlu Dilakukan Menghadapi Pemerasan Seksual Online

Aturan hukum pasal pemerasan telah disampaikan dalam pasal KUHP. Dengan begitu, Anda bisa mempelajari isi dari pasal KUHP agar paham tentang isi dan cara melakukan gugatan kepada pihak berwajib.

Jika Anda Menjadi salah satu korban pemerasan seksual di media online,apa yang perlu dilakukan? Pemerasan seksual secara online memang sudah sering terjadi. Jika ini terjadi pada kehidupan Anda, berikut langkah menghadapinya.

  1. Carilah teman untuk bercerita

Jika Anda Menjadi salah satu korban tentang pemerasan seksual secara online, carilah teman yang bisa dipercaya. Ceritakan apa yang Anda rasakan. Jika kebetulan Anda adalah teman dari korban, jangan terburu-buru menyalahkan korban.

Contohnya dengan berkata “Anda sih mengupload foto berbau sensualitas”. Ini hanya akan membuat psikologis korban menjadi lebih terganggu.

  1. Bicarakan tentang pemerasan kepada lingkungan terdekat

Ceritakan Mengenai pemerasan dan pengancaman yang terjadi. Sebelum video atau foto disebarluaskan oleh pelaku, usahakan Anda sudah menceritakan ancaman yang terjadi kepada teman, keluarga, dan kerabat. 

Jika Anda Adalah seorang wanita, maka bisa mengadu pada sebuah lembaga perlindungan wanita seperti Komnas Perempuan. Nantinya, Anda akan mendapatkan pendampingan.

  1. Mengadu ke pihak berwajib

Cara untuk menghindari pemerasan sudah Anda pahami bukan? Jika Anda mengalami kasus tersebut, mengadu ke pihak berwajib bisa saja dilakukan. Namun ketika akan melakukan hal tersebut,pastikan ada pendamping hukum dan psikologis.

Jika tidak, korban akan merasa kesulitan ketika menghadapi di ranah pengadilan. Setelah itu, bergabunglah dengan grup untuk meyakinkan bahwa korban seperti Anda tidak sendirian. Sudah ada banyak korban yang mengalami kasus seperti itu.

Pastikan Anda sudah memiliki berbagai macam bukti untuk melapor ke pihak berwajib. Ini akan menjadi sebuah pendukung untuk menggugat di pengadilan. Anda juga akan menjadi lebih mudah untuk menghadapi kasusnya.Menghadapi kasus pemerasan memang tidak mudah. Anda bisa melakukan langkah untuk menghindari terjadinya pemerasan pada kehidupan. Lakukan cara menghindari pemerasan di media social agar hal tersebut tidak terjadi pada Anda.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.