Aturan hukum pasal pemerasan bisa menjadi suatu dasar tentang kasus pemerasan di lingkungan berbangsa dan bernegara. Tindakan pemerasan memang bisa terjadi pada siapa saja. Hal ini tentu saja akan merugikan pihak korban.

Korban akan mengalami berbagai macam kerugian baik dari segi materiil maupun nonmaterial. Kerugian ini bisa menjadi dasar melaporkan pihak pemeras. Namun, korban juga harus membedakan tindakan pemerasan dan pengancaman.

Aturan Hukum Pasal Pemerasan yang Perlu Dipahami

Tindakan pemerasan sudah diatur dalam Undang-undang. Pelaku akan mendapatkan sanksi sesuai dengan perbuatannya. Pasal yang mengatur tentang pemerasan adalah Pasal 368 KUHP atau Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Dalam aturan hokum tentang pasal pemerasan ini dijelaskan tentang 2 point.

  1. Poin pertama menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan pemerasan adalah suatu tindakan dimana menguntungkan diri sendiri maupun orang lain dimana hal tersebut melawan hak.

Tindakan memaksa ini bisa disertai dengan kekerasan maupun ancaman pada korban untuk memberikan harta atau menghapuskan piutang.

Tindakan seperti hal tersebut di atas akan dikenakan sanksi hukuman penjara selama-lamanya 9 tahun.

  1. Poin kedua menjelaskan bahwa ayat kedua, ketiga, serta keempat dari pasal ini berlaku untuk kejahatan tersebut yaitu KUHP 35, 89, 335, 370, sampai dengan 486.

Dari pasal tersebut dapat diungkapkan dengan jelas mengenai tindakan pemerasan dan sanksinya. Seringkali, masyarakat belum memahami perbedaan pidana pemerasan dan pengancaman.

Keduanya berbeda dan diatur dalam dua pasal yang tidak sama. Pasal pengancaman diatur dalam 369 KUHP. Disitu dijelaskan bahwa pelaku pengancaman bisa dituntut atas perbuatannya dengan atau tanpa laporan dari pihak korban.

Sedangkan untuk tindakan pemerasan, kasus bisa diungkap jika korban melakukan pengaduan. Perbedaan ini setidaknya akan membuat masyarakat menjadi tidak bingung tentang pemerasan dan pengancaman.

Kasus pemerasan maupun pengancaman tentu akan membuat seseorang merasa trauma. Tidak ada orang yang mau mengulangi kembali kejadian tersebut. Langkah menghadapi kasus pemerasan paling tepat adalah berani untuk melaporkan pada pihak berwajib.

Dengan begitu, tindakan pemerasan bisa ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya serta diberikan upaya untuk melakukan pencegahan. Biasanya, pihak pelapor merasa sanksi untuk melaporkan kejadian karena disertai dengan pengancaman.

Korban bisa meminta perlindungan dari pihak berwajib jika merasa takut akan hal tersebut. Dengan begitu, perlindungan pada pelapor kasus pemerasan akan menjadi lebih efektif dan efisien.

Tips Menghindari Kasus Pemerasan 

Setelah dijelaskan mengenai aturan hukum pasal pemerasan, maka sudah jelas bukan? Masyarakat bisa lebih waspada agar jangan sampai menghadapi kasus pemerasan. Jika hal ini sudah terlanjur terjadi, maka apa yang harus dilakukan?

Anda bisa mempelajari tentang bagaimana cara menghindari pemerasan. Dengan begitu, ini akan menghindarkan diri untuk mendapatkan niat buruk dari kasus pemerasan. Beberapa langkah di bawah ini bisa dilakukan untuk menghindari pemerasan.

Langkah berikut bisa dilakukan untuk menghindari pemerasan via Email. Karena bagaimanapun juga, pemerasan bisa terjadi lewat media apa saja, termasuk media email. Cara tetap aman untuk menghindarinya adalah :

  1. Tetap tenang

Ketika Anda menghadapi tindakan pemerasan, usahakan untuk tetap tenang. Jangan panik. Jika panik, Anda tidak bisa berpikir panjang.

  1. Tidak membayar uang tebusan

Jika Anda diminta untuk membayar uang tebusan, jangan lakukan hal tersebut.

  1. Tidak menanggapi email

Ketika berbagai macam email tentang tebusan masuk, jangan dibalas atau ditanggapi.

  1. Validasi alamat

Tanggapan mengenai email dari pelaku hanya akan membuat pelaku kejahatan bisa memvalidasi alamat Anda. Ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk mencuri data milik Anda.

  1. Tidak mengikuti tautan

Ada berbagai macam tautan yang mungkin akan muncul. Berbagai iklan tidak jelas akan membombardir Anda. Ini akan membuat resah dan bingung apakah harus mengklik tautan atau tidak. Tidak perlu mengikuti tautan. Mengikuti tautan hanya akan membuat email Anda benar-benar terinfeksi dengan virus.

  1. Catat kata sandi

Langsung catat kata sandi dari email dan ubah segera pada web manapun dimana Anda menggunakan email tersebut. Pastikan gunakan sandi lebih kuat.

  1. Pasang antivirus

Langkah terakhir, Anda bisa memasang antivirus yang lebih kuat. Ini akan menjauhkan berbagai macam malware. Pembajakan dan pemerasan dari webcam akan bisa dihindari.Jadi, semua harus diantisipasi dengan sebaik mungkin. Jangan sampai kasus pemerasan mengintai diri Anda dan membuat takut akan hal yang mungkin terjadi. Pahami mengenai aturan hukum pasal pemerasan dengan sebaik-baiknya.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.